Friday, March 25, 2011

Laci

Hampir tak tersentuh, tapi sangat berarti.
Suatu kehormatan tersendiri bagiku.
Berada di tempat dimana kamu menyimpan segalanya.
Aku, tertimbun di laci penuh robekan kenangan yang berserakan.
Kenangan yang sengaja kamu simpan ataupun yang lupa kamu buang.
Aku tidak ingin hari minggu.
Hari ketika kamu tidak sibuk dan akan membersihkan semua barang-barangmu
Lebih-lebih ketika kamu harus mengeluarkanku dari laci.
Membersihkanku dari debu bahkan membuang sebagian dariku atau mungkin semua?
Aku hanya ingin hari senin, hari selasa, atau hari kerja lainnya.
Saat kamu sangat sibuk dan hanya sempat menengok laci
Walaupun bukan kita lagi, tapi aku bahagia.
Tetap bersamamu,
Sampai saatnya kamu mengambil dan menataku kembali.

No comments:

Post a Comment